UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN BENGKAL (Nauclea orientalis L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Ekstrak etanol daun Bengkal (Nauclea orientalis L.) diketahui mengandung
senyawa flavonoid, fenol, dan saponin yang berperan sebagai antibakteri. Dalam
bentuk sediaan salep, ekstrak ini diformulasikan dengan konsentrasi 5%, 10%, dan
15% untuk menguji efektivitasnya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut
etanol 96%, kemudian salep dibuat menggunakan basis hidrokarbon dan absorbsi.
Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram menggunakan
media MHA yang telah diinokulasi bakteri uji. Hasil menunjukkan bahwa semua
konsentrasi salep menghasilkan zona hambat dengan kategori sedang, yaitu rata
rata 8,25 mm (5%), 9 mm (10%), dan 9,6 mm (15%). Zona hambat terbesar
ditemukan pada konsentrasi 15%, namun hasil ini masih jauh di bawah kontrol
positif (amoxicillin) yang menghasilkan zona hambat sebesar 18 mm (kategori
sangat kuat). Kontrol negatif (basis salep tanpa ekstrak) tidak menunjukkan
aktivitas hambat. Hasil tersebut menunjukkan bahwa salep ekstrak daun Bengkal
memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus,
meskipun efektivitasnya belum menyamai antibiotik sintetik. Daun Bengkal
berpotensi dikembangkan sebagai bahan alami antibakteri dalam bentuk sediaan
topikal untuk pengobatan infeksi kulit.