UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PERASAN DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus

Tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata L.) secara tradisional digunakan sebagai antibakteri karena kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri perasan daun cocor bebek terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram. Perasan dibuat dalam konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%, serta dibandingkan dengan kontrol positif (amoksisilin) dan negatif (akuades). Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya flavonoid, alkaloid, fenol, saponin, dan steroid. Zona hambat tidak terbentuk pada konsentrasi 25%, namun terbentuk pada konsentrasi 50% (6,97 mm), 75% (8,4 mm), dan 100% (8,97 mm), tergolong daya hambat sedang. Zona hambat terbesar terdapat pada amoksisilin (14 mm). Hasil ini menunjukkan bahwa perasan daun cocor bebek memiliki aktivitas antibakteri sedang yang meningkat seiring konsentrasi, meskipun belum seefektif antibiotik sintetis. Cocor bebek berpotensi dikembangkan sebagai antibakteri alami yang aman dan ekonomis.