EFEK PENAMBAHAN VITAMIN C TERHADAP AKTIVITAS AMPISILIN DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

Resistensi antibiotik menjadi tantangan global dalam pengobatan infeksi, termasuk
oleh Escherichia coli. Ampisilin adalah antibiotik beta-laktam spektrum luas yang
sering digunakan, namun efektivitasnya menurun akibat meningkatnya resistensi.
Salah satu pendekatan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menambahkan agen lain
seperti vitamin C yang memiliki sifat antioksidan dan prooksidan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efek penambahan vitamin C terhadap aktivitas ampisilin
dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro. Penelitian ini
merupakan studi eksperimental menggunakan metode difusi cakram (Kirby-Bauer)
dengan perlakuan kombinasi ampisilin 1 mg/ml dan vitamin C pada berbagai
konsentrasi 2,5 mg/ml, 5 mg/ml, 10 mg/ml, 20 mg/ml dan 40 mg/ml. Hasil
menunjukkan bahwa penambahan vitamin C meningkatkan diameter zona hambat
ampisilin terhadap E. coli. Peningkatan tertinggi terjadi pada kombinasi dengan
vitamin C 40 mg/ml dengan rata-rata zona hambat sebesar 33 mm (peningkatan 32%
dibandingkan ampisilin tunggal). Uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan
signifikan antar kelompok perlakuan (p=0,011). Kesimpulan penelitian ini adalah
bahwa penambahan vitamin C secara signifikan meningkatkan aktivitas antibakteri
ampisilin terhadap Escherichia coli, dan potensi sinergis ini dapat dikembangkan
untuk meningkatkan efektivitas terapi antimikroba.