HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI BATUK DI RT 01 DESA KOTO TUO UJUNG PASIR TAHUN 2025

SOFFIA AZZURA, MARINIS NURUL (2025) HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI BATUK DI RT 01 DESA KOTO TUO UJUNG PASIR TAHUN 2025. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES JAMBI.

[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (71kB)
[thumbnail of HALAMAN PENGESAHAN.pdf] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (180kB)
[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

Download (198kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf

Download (157kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf

Download (388kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (257kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (324kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf

Download (135kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (154kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Swamedikasi atau pengobatan mandiri menjadi praktik yang umum dilakukan masyarakat,
khususnya dalam mengatasi keluhan ringan seperti batuk. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap perilaku
swamedikasi batuk di RT 01 Desa Koto Tuo Ujung Pasir Tahun 2025. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif korelasional dengan jumlah sampel sebanyak
60 responden yang dipilih secara purposive. Instrumen penelitian berupa kuesioner
mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (52,7%), berusia 36–45
tahun (35%), berpendidikan terakhir Perguruan tinggi (50%), dan mayoritas bekerja
sebagai IRT (32,2%) dan PNS (32,2%). Tingkat pengetahuan responden sebagian besar
berada pada kategori baik (66,7%), sedangkan sikap terhadap swamedikasi batuk dominan
pada kategori baik (65%). Perilaku swamedikasi juga cukup tinggi, di mana sebagian
responden mengaku melakukan pengobatan sendiri tanpa berkonsultasi dengan tenaga
kesehatan. Hasil uji statistik Chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan (p=0,000) dan sikap (p=0,000) dengan perilaku swamedikasi
batuk. Dapat disimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan dan sikap masyarakat, maka
semakin tepat perilaku swamedikasi yang dilakukan. Edukasi yang berkelanjutan mengenai
penggunaan obat yang benar sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam melakukan pengobatan mandiri secara rasional.

Item Type: KTI, Skripsi, Tesis, Disertasi (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Swamedikasi, batuk, pengetahuan, sikap, perilaku.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Jurusan Farmasi > D3 Farmasi
Depositing User: MARINIS NURUL SOFFIA AZZURA
Date Deposited: 22 Aug 2025 03:08
Last Modified: 22 Aug 2025 03:08
URI: http://eprints.poltekkesjambi.ac.id/id/eprint/191

Actions (login required)

View Item
View Item