PERBEDAAN JUMLAH SEL LEUKOSIT DAN PERSENTASE MONOSIT PADA SISWA YANG TERINFEKSI DAN TIDAK TERINFEKSI SARCOPTES SCABIEI DI PONDOK PESANTREN X KOTA JAMBI

Scabies merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infestasi
Sarcoptes scabiei dan umumnya menyebar di lingkungan padat seperti pondok
pesantren. Infeksi ini memicu respons imun yang dapat memengaruhi profil
hematologi, terutama jumlah leukosit dan persentase monosit.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan jumlah sel leukosit dan
persentase monosit antara siswa yang terinfeksi dan tidak terinfeksi Sarcoptes scabiei
di Pondok Pesantren X Kota Jambi.
Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional.
Sebanyak 40 siswa dipilih melalui teknik purposive sampling, terdiri dari 20
siswa terinfeksi dan 20 siswa tidak terinfeksi. Pemeriksaan darah dilakukan
menggunakan alat Hematology Analyzer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah leukosit pada siswa terinfeksi
secara signifikan lebih tinggi (13.546 sel/μL) dibandingkan siswa tidak terinfeksi
(6.417 sel/μL) dengan nilai p = 0,000. Sebaliknya, persentase monosit pada siswa
terinfeksi (5,326%) lebih rendah dibandingkan yang tidak terinfeksi (6,040%) namun
tidak menunjukkan perbedaan signifikan (p = 0,309). Penelitian terdapat perbedaan
signifikan pada jumlah leukosit, namun tidak pada persentase monosit. Oleh karena itu,
pemeriksaan jumlah leukosit dapat dijadikan sebagai indikator awal dalam mendeteksi
infeksi Sarcoptes scabiei.